Ankle Sprain (Otot Ligamen Putus??)

 Inilah kisahku setahun terakhir (Akhir November 2021 - Desember 2022)

"Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku." (QS Asy Syuara ayat 80).

Alhamdulillah wa syukrulillah segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam. Tiada henti-hentinya kubersyukur atas pulihnya kaki sebelah kiri yang mengalami ankle sprain. 

Awalnya pada tanggal 27 November 2021, sepulang kegiatan dari Bandung, kami berangkat dari bandara Soetta pada pukul 08.00 WIB menggunakan pesawat Batik Air, dimana semua penumpang harus ke pesawat turun menggunakan tangga, di saat sudah mau sampai di bawah, saya gak memperhatikan ada satu anak tangga lagi dan ada batasan dari beton yang berjarak sangat pendek dengan tangga karena pandagan saya tertuju pada pesawat, saat itu saya berpikir mau ajak teman-teman berfoto tapi ternyata akhirnya saya mengalami insiden, kaki saya gagal mendapatkan pijakan sempurna dan malah memutar kearah dalam sekitar 90 derajat, langsung saya merasa sakit luar biasa, dan terduduk. Kemudian rekan saya yang lain memapah saya ke pesawat. Selama penerbangan saya banyak ngobrol dengan Kak Ida, macam-macam dan saya gak merasa itu adalah sakit yang parah. Namun sewaktu mendarat di bandara SIM, Aceh Besar, saya tak bisa jalan dan minta kursi roda, sakitnya astagfirullah sakit sekali.

Alhamdulillah saya tiba di rumah, tapi lagi-lagi saya tidak mendengar yang disampaikan para terapis di YaSDA, harus kompres es bu, dan istirahat kata Una; saya malah pergi ke Pasir Putih untuk persiapan outbond keesokan harinya.


             Foto sehari sebelum outbond (27 November 2021)

Lalu malamnya saya ke "tukang urut" sampai 4 kali saya pergi, bukannya membaik malah tambah sakit. Setelah itu baru saya ke dokter Ortopedi. Beliau menyarankan istirahat dan tidak menggunakan kaki kiri. Karena saat itu bertepatan dengan musim libur akhir tahun, saya tidak dapat mengunjungi dokter kembali hingga awal Januari 2022, dimana kemudian dokter menyarankan untuk kakinya di gips karena tidak kunjung sembuh.


Setelah di gips selama 28 hari, dokter menyarankan untuk dibuka. Untuk buka gips dokter menyuruh buka sendiri. Rendam air hanyat, nanti gipsnya melunak katanya. Kamipun mencari di youtube cara buka gips, pada saat dibuka tersebut, ternyata kulit kaki saya juga ikut melepuh, lalu kami ke klinik untuk membersihkannya.

Pada Februari 2022, meskipun masih terasa sakit, saya tetap ke kantor seperti biasa, selama sebulan saya masih menahan sakit, akhirnya di awal Maret 2022, kaki saya kembali membengkak dan mengeluarkan gelembung air warna putih, saya meminta rujukan ke Jakarta. Karena dokter ortopedi yang menangani saya mengatakan ahli foot dan ankle hanya ada di Jakarta. Maka berangkatlah kami kesana.



Di Jakarta 

Di Jakarta masya Allah, antrian pasien luar biasa banyaknya, maklum saja ini merupakan RS rujukan nasional. Setelah di rontgen kembali yg menunjukkan tulangnya baik-baik saja, akhirnya kita disarankan untuk MRI.

Hasil MRI yang dilakukan di RSCM Jakarta pada April 2022 menunjukkan putusnya otot ligamen di pergelangan kaki sebelah kiri, seperti pada gambar yang dapat dilihat pada link berikut : https://www.isophysio.com.au/sprained-ankle-treatment/

Di Penang




Comments

Popular posts from this blog

Brattleboro, VT

Bakwan is the favorite food at ILI's Picnic

The Survival Centre